Bumiyang kita tempati ini sangat besar, kuat, dan kokoh. Di sisi lain, dinyatakan bahwa alam semesta termasuk dunia ini pada saatnya nanti akan mengalami kehancuran. Carilah data atau informasi dari berbagai media yang dapat mengungkapkan misteri mengapa bumi yang sangat kokoh ini bisa hancur.berserta dalil dan artinya
Bukannyatidak mungkin bumi yang kita pijak saat ini akan hancur nantinya, meskipun mungkin masih membutuhkan waktu yang sangat lama. Air yang tercemar, udara yang menjadi kotor, deforestasi, bencana alam, perang, kelaparan, dan banyaknya populasi manusia menjadi alasan mengapa bumi menjadi tempat yang tidak ramah untuk hidup. ADVERTISEMENT.
Planetplanet batuan seperti Bumi tidak memiliki cincin karena memiliki ukuran, massa, dan gravitasi yang kecil, sangat berbeda dengan planet raksasa gas tadi. Berbeda dengan Saturnus, satelit alami yang mengitari Bumi tidak akan terfragmentasi menjadi potongan-potongan kecil. Hal tersebut disebabkan adanya suatu jarak tertentu yang akan
Vay Tiền Nhanh. Gambar Apakah Pemanasan Global Itu Mitos? dari Faktor Alam yang Memicu Kehancuran Bumi Bumi, sebagai planet yang kokoh, bisa juga mengalami hancur. Hal ini terjadi karena beberapa faktor alam yang sering terjadi di bumi. Faktor-faktor alam ini adalah bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, badai topan, banjir, dan tanah longsor. Kedua, ada juga faktor non alam, seperti ledakan nuklir, pencemaran lingkungan, dan kebakaran hutan. Keduanya memiliki dampak yang signifikan terhadap bumi. Mengapa Bumi yang Sangat Kokoh Ini Bisa Hancur?Faktor Alam yang Memicu Kehancuran BumiBagaimana Cara Mencegah Kehancuran Bumi?Dampak yang Ditimbulkan oleh Kehancuran BumiApa yang Harus Dilakukan Untuk Menyelamatkan Bumi?Kesimpulan Bagaimana Cara Mencegah Kehancuran Bumi? Mencegah kehancuran bumi membutuhkan upaya kolektif dari semua pihak. Pemerintah dapat menetapkan regulasi yang mengatur pencemaran lingkungan, perizinan proyek, dan pengawasan sumber daya alam. Masyarakat juga bertanggung jawab dalam mencegah kehancuran bumi. Mereka bisa melakukan hal-hal seperti mengurangi pemakaian plastik, mengurangi pemakaian energi dan air, menanam pohon, dan menghindari aktivitas yang bisa menyebabkan pencemaran. Dampak yang Ditimbulkan oleh Kehancuran Bumi Kehancuran bumi akan menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi bumi. Salah satu dampaknya adalah pencemaran lingkungan. Ledakan nuklir, kebakaran hutan, dan pemakaian sumber daya alam secara berlebihan akan menimbulkan polusi udara, air, dan tanah. Hal ini akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang berkelanjutan. Selain itu, kehancuran bumi juga akan menyebabkan kerusakan infrastruktur, korban jiwa, dan kerusakan ekonomi. Apa yang Harus Dilakukan Untuk Menyelamatkan Bumi? Untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran, kita harus bekerja sama untuk mengurangi dampak buruk dari kegiatan manusia. Pertama, kita harus mengurangi pemakaian sumber daya alam yang tidak perlu. Kedua, kita harus memperbaiki infrastruktur yang ada untuk mengurangi risiko bencana alam. Ketiga, kita harus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya lingkungan dan melakukan upaya untuk melestarikannya. Dan yang terakhir, kita harus mengambil tindakan cepat dan tepat ketika terjadi bencana alam. Kesimpulan Bumi memiliki kekokohan yang luar biasa, tapi kita masih harus waspada karena ia juga bisa hancur. Beberapa faktor alam dan non-alam dapat memicu kehancuran bumi. Untuk mencegah hal ini, kita harus bekerja sama untuk mengurangi dampak buruk dari kegiatan manusia. Kita juga harus melakukan upaya untuk melestarikan lingkungan dan mengambil tindakan cepat ketika terjadi bencana alam.
”Satu generasi pergi, dan satu generasi datang; tetapi bumi tetap berdiri bahkan sampai waktu yang tidak tertentu.”—RAJA SALOMO, ABAD KE-11 SM * Bagi penulis Alkitab itu, umur manusia yang pendek sangatlah kontras dengan bumi yang terus ada. Ya, selama ribuan tahun, banyak generasi datang dan pergi, dan bumi terbukti sanggup menopang kehidupan. Namun sekarang, keadaannya berubah. Sejak Perang Dunia II, dunia ini mengalami perubahan yang sangat pesat. Hanya dalam 70 tahun, manusia telah menyaksikan kemajuan yang luar biasa dalam bidang transportasi, komunikasi, dan teknologi lainnya. Dan, hal ini telah menghasilkan perubahan ekonomi secara drastis. Kini, banyak orang bisa menikmati standar hidup yang tadinya mustahil bagi mereka. Sementara itu, jumlah penduduk bumi sudah meningkat hampir tiga kali lipat. Tapi, semua perubahan ini tentu saja ada dampaknya. Manusia sedang merusak bumi sehingga bumi bisa-bisa tidak sanggup lagi menopang kehidupan. Beberapa ilmuwan malah mengatakan bahwa kita telah memasuki babak baru geologis, yaitu Antroposen, suatu era ketika manusia semakin memengaruhi keadaan planet ini. Alkitab menubuatkan suatu masa ketika manusia akan ”membinasakan bumi”. Penyingkapan [Wahyu] 1118 Ada yang bertanya apakah kita memang sedang hidup pada masa tersebut. Seberapa parah kerusakannya? Ya, apakah manusia akan menghancurkan bumi, sehingga tidak dapat diperbaiki lagi? SUDAH MELEWATI BATAS? Apakah kerusakan bumi sudah begitu parah sehingga tidak bisa diperbaiki lagi? Beberapa ilmuwan merasa bahwa dampak berbagai perubahan yang terjadi sulit diperkirakan. Karena itu, mereka khawatir jangan-jangan kita sudah berada di ”ujung tanduk”. Perubahan iklim yang tak terduga bisa tiba-tiba mendatangkan bencana. Misalnya, perhatikan Lapisan Es di Antartika Barat. Ada yang percaya bahwa jika temperatur atmosfer dan samudra terus meningkat, lapisan es ini akan meleleh tanpa dapat dihentikan. Lapisan atas es secara alami memantulkan sinar matahari. Jika lapisan ini semakin tipis, samudra di bawahnya, yang kurang bisa memantulkan cahaya, akhirnya akan terkena terpaan sinar matahari. Permukaan samudra yang gelap akan menyerap lebih banyak panas. Akibatnya, lebih banyak lagi es yang mencair. Ini bisa menimbulkan siklus yang tidak bisa dihentikan atau dikendalikan. Permukaan air laut yang naik karena es yang mencair ini bisa mengakibatkan bencana bagi ratusan juta manusia. MEMBURUKNYA KRISIS EKOLOGI Berbagai cara telah diusulkan untuk mengatasi ”keadaan darurat” planet kita ini. Satu usulan yang telah lama diajukan adalah mengupayakan pertumbuhan ekonomi dan sosial sesuai dengan kesanggupan planet ini. Hasilnya? Sangat disayangkan, seperti halnya krisis keuangan dunia, krisis ekologi bumi juga kian memburuk. Manusia terus menguras sumber daya planet ini jauh melebihi kesanggupan alami bumi untuk menyediakannya kembali. Adakah cara untuk mengatasinya? Seorang ekolog dengan terus terang mengakui, ”Sebenarnya, kita tidak tahu caranya mengelola planet ini dengan baik.” Situasinya tepat seperti yang dinyatakan Alkitab, ”Manusia, yang berjalan, tidak mempunyai kuasa untuk mengarahkan langkahnya.”—Yeremia 1023. Di pihak lain, Alkitab meyakinkan kita bahwa Allah, Sang Pencipta, tidak akan membiarkan manusia menguras habis sumber daya bumi ini. Di Mazmur 11516, kita membaca, ”Bumi telah diberikannya kepada putra-putra manusia.” Ya, planet kita adalah ”pemberian yang baik” dari Bapak surgawi kita. Yakobus 117 Menurut Anda, apakah Allah akan memberi kita sesuatu yang sifatnya sementara, seolah-olah ada tanggal kedaluwarsanya? Tentu saja tidak! Hal itu nyata dari rancangan bumi kita. TUJUAN SEMULA SANG PENCIPTA Buku Kejadian memerinci bagaimana Allah merancang bumi dengan cermat. Awalnya, bumi belum ”berbentuk dan kosong dan kegelapan ada di atas permukaan air”. Perhatikan bahwa ”air”, yang sangat penting bagi kehidupan di bumi, disebutkan secara spesifik. Kejadian 12 Lalu, Allah mengatakan, ”Biarlah ada terang.” Kejadian 13 Tampaknya, sinar matahari mulai menembus atmosfer, dan untuk pertama kalinya terang mulai terlihat dari bumi. Berikutnya, ada tanah yang kering dan laut. Kejadian 19, 10 Lalu, ”rumput, tumbuh-tumbuhan yang berbiji menurut jenisnya dan pohon-pohon yang menghasilkan buah” mulai bermunculan. Kejadian 112 Dengan demikian, unsur-unsur yang dibutuhkan untuk proses dan siklus yang sangat penting bagi kehidupan, seperti fotosintesis, sudah tersedia. Apa tujuan dari semua persiapan ini? Nabi Yesaya menggambarkan Allah sebagai ”Pembentuk bumi dan Pembuatnya, Dialah yang mendirikannya dengan kokoh, yang tidak menciptakannya dengan percuma, yang membentuknya untuk didiami”. Yesaya 4518 Jelaslah, Allah ingin agar bumi dihuni oleh manusia selamanya. Sayangnya, manusia menyalahgunakan pemberian Allah yang indah ini hingga nyaris hancur. Tapi, tujuan Sang Pencipta tidak berubah. Seorang hamba Allah di masa lalu pernah berkata, ”Allah bukanlah manusia sehingga ia mengatakan dusta, juga bukan putra manusia sehingga ia merasa menyesal. Apakah ia sendiri berfirman dan tidak melakukannya, apakah ia berbicara dan tidak melaksanakannya?” Bilangan 2319 Allah tidak akan membiarkan bumi hancur. Malah, sebentar lagi Ia akan ”membinasakan orang-orang yang sedang membinasakan bumi”.—Penyingkapan 1118. BUMI, TEMPAT TINGGAL KITA SELAMANYA Dalam Khotbah di Gunung yang terkenal, Yesus Kristus mengatakan, ”Berbahagialah orang-orang yang berwatak lembut, karena mereka akan mewarisi bumi.” Matius 55 Dalam khotbah yang sama, ia juga memberitahukan sarana untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran. Ia mengajar para pengikutnya untuk berdoa, ”Biarlah kerajaanmu datang. Biarlah kehendakmu terjadi, seperti di surga, demikian pula di atas bumi.” Ya, Kerajaan Allah, atau pemerintahan-Nya, akan mewujudkan apa yang Allah inginkan bagi bumi.—Matius 610. Mengenai perubahan menakjubkan yang akan diwujudkan Kerajaan-Nya, Allah menyatakan, ”Lihat! Aku membuat segala sesuatu baru.” Penyingkapan 215 Apakah ini berarti Allah akan mengganti planet ini dengan yang baru? Tidak, karena sebenarnya tidak ada yang salah dengan bumi kita. Sebaliknya, Allah akan menyingkirkan sumber dari krisis di planet ini, mereka ”yang sedang membinasakan bumi”, yaitu pemerintahan manusia dewasa ini. Pemerintahan ini akan diganti oleh ”langit baru dan bumi baru”, pemerintahan surgawi yang baru, Kerajaan Allah, yang memerintah atas masyarakat bumi baru.—Penyingkapan 211. Untuk mengatasi krisis ekologi akibat ulah manusia, Allah akan memperbaiki kondisi bumi. Sang pemazmur diilhami untuk menjelaskan apa yang akan Allah lakukan, ”Engkau telah memalingkan perhatianmu pada bumi, agar engkau dapat memberinya kelimpahan; engkau membuatnya sangat kaya.” Dengan iklim yang bersahabat, dan terutama dengan berkat Allah, bumi akan menjadi firdaus yang menghasilkan banyak makanan.—Mazmur 659-13. Sekretaris Mohandas Gandhi yang bernama Pyarelal mengingat kata-kata almarhum pemimpin agama di India ini, ”Bumi cukup untuk memenuhi kebutuhan semua orang, namun tidak cukup untuk memuaskan ketamakan segelintir orang.” Kerajaan Allah akan mencabut akar dari berbagai problem di bumi dengan mengubah hati manusia. Nabi Yesaya menubuatkan bahwa di bawah pemerintahan Kerajaan, manusia ”tidak akan melakukan apa pun yang membawa celaka atau menimbulkan kerusakan” kepada sesama atau bumi. Yesaya 119 Bahkan sekarang, jutaan orang dari berbagai latar belakang sedang belajar tentang standar Allah yang luhur. Mereka diajar untuk mengasihi Allah dan sesama, memperlihatkan rasa syukur, memelihara lingkungan, menjaga sumber daya alam, dan menempuh kehidupan yang sesuai dengan kehendak Sang Pencipta. Mereka sedang dipersiapkan untuk hidup di bumi firdaus.—Pengkhotbah 1213; Matius 2237-39; Kolose 315. Bumi yang indah ini tidak akan Allah biarkan hancur Kisah penciptaan di buku Kejadian diakhiri dengan kata-kata, ”Allah melihat segala sesuatu yang telah ia buat dan lihat! semuanya itu sangat baik.” Kejadian 131 Ya, bumi yang indah ini tidak akan Allah biarkan hancur. Syukurlah, masa depan planet kita ada di tangan Pencipta kita yang pengasih, Allah Yehuwa. Ia berjanji, ”Orang-orang adil-benar akan memiliki bumi, dan mereka akan mendiaminya selama-lamanya.” Mazmur 3729 Semoga Anda termasuk di antara ”orang-orang adil-benar” yang tinggal di bumi untuk selama-lamanya.
Kita tak akan pernah tahu kapan akan terjadi. Kita biasanya bertanya-tanya bagaimana kehidupan di bumi kita ini berakhir dan banya prediksi-prediksi yang bermunculan tentang pertanya ini. Seperti yang kita lihat dan ketahui, alam semesta ini sangat indah dan banyak yang belum kita ketahui tentangnya, namum terdapat juga sisi menakutkan tentang alam semesta ini, salah satunya adalah fenomena alam semesta yang dapat menghancurkan kehidupan yang ada di bumi kita. Seperti fenomena-fenomena berikut Jatuhnya Asteroid ke bisa juga di sebut dengan planet minor atau planetoid, ukurannya lebih kecil dari planet namun lebih besar dari pada meteor. Berbeda dengan komet yang terlihat memiliki ekor, asteroid tidak mempunyai hal tersebut, di luar angkasa terdapat jutaan asteroid yang menurut para peneliti asteroid adalah sisa-sisa dari planetisima salah satu teori yang menerangkan tentang proses pembuatan Tata Surya.Seperti yang kita tahu bahwa debu dan bebatuan kosmik jatuh ke Bumi secara teratur. Untungnya, dengan bantuan atmosfer Bumi, bebatuan luar angkasa tersebut menjadi cukup kecil sehingga biasanya terbakar sebelum sampai di setiap beberapa juta tahun sekali, sebuah asteroid yang cukup besar akhirnya menabrak planet kita. Kira-kira sekitar 66 juta tahun yang lalu, sebuah asteroid sepanjang 10 km menghantam permukaan planet ini. Dampaknya sangat kuat sehingga mengacaukan iklim seluruh dunia, mengakhiri zaman es dan memusnakan sebagian besar spesies selama masa itu, termasuk Toutaris 4179 yang memiliki panjang saat ini berputar mengelilingi Tata Surya dan terbang di dekat beberapa planet termasuk Bumi. Orbit asteroid ini tidak beraturan, membuatnya sangat tidak dapat diprediksi. Sekarang asteroid ini terbang mendekat ke dekat planet kita dan diperkirakan sampai ke bumi sekitar tahun 2069. Dan yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa agar batu raksasa ini tidak sampai menabrak ke Matahari kehabisan bahan bakar dan tidak bersinar seperti yang kita ketahui adalah pusat tata surya dan termasuk bintangbenda langit yang memancarkan cahaya, yang memungkinkan jutaan hal di dunia kita untuk terus hidup. Namun, terlepas dari efek positifnya terhadap planet kita, seperti bintang lain di alam semesta, Matahari akhirnya akan kehabisan bahan bakar dan tidak bersinar Matahari kehabisan bahan bakar, Matahari akan mulai menyusut dan menyebabkan gaya gravitasi yang sangat besar saat hal ini terjadi, suhu dasarnya akan naik, menyebabkan lapisan luarnya meluas sampai ke orbit planet Mars dan menjadi tipe bintang baru bernama Red Giant. Karena hal ini, semuanya termasuk planet kita akan berubah menjadi debu dan abu, membawa ke akhir kehidupan makhluk hidup yang ada di Bulan adalah satelit alami satu-satunya yang Bumi miliki, dan bulan yang kita miliki adalah bulan terbesar ke-5 yang ada di tata surya kita. Apa yang terjadi bila bulan yang Bumi miliki hancur? Sudah banyak pertanyaan seperti itu beredar di mana-mana atau mungkin kamupun bernah berpikiran seperti bulan hancur Bumi adalah planet terdekat yang mampu menarik seluruh potongan bulan yang hancur dengan gravitasinya, puing-puingnya akan tetap berada di orbitnya dan membentuk cincin planet yang serupa dengan Saturnus. Dengan cincin-cincin ini di sekitar bumi kita, meteorit akan terus-menerus menabrak material-material yang hancur ini dan akhirnya meluncur ke Bumi dan menghancurkan segala sesuatu di lain yang terjadi bila bulan hancur adalah iklim planet kita dan siklus siang dan malamnya. Tarik pasang surut bulan adalah salah satu alasan mengapa kita memiliki rotasi 24 jam. Bila ini terjadi kita akan berakhir dengan hari yang panjangnya 10 jam, dan Bumi yang sedikit lebih miring, yang secara drastis akan mengubah musim yang kita Terjadinya Geomagnetic reversal atau pembalikan kubu magnet adalah perubahan medan magnet planet yang menyebabkan posisi magnet utara dan magnetik selatan menjadi berubah, sedangkan selatan dan utara tetap sama secara geografis. Fenomena ini terjadi setiap sampai tahun. Menurut penelitian, pembalikan geomagnetik terakhir terjadi kira-kira sekitar tahun yang lalu sehingga geomagnetic reversal yang berikutnya akan segera proses ini berdampak sangat besar dan prosesnya terjadi selama tahun untuk selesai. Kenapa berdampak sangat besar dan menghancurkan, karena saat proses geomagnetic reversal, medan magnet bumi yang melindungi kita dari radiasi sinar matahari yang berbahaya hal tersebut menjadi masalah besar, karena partikel energi tinggi di Van Allen radiation belt dan elemen kosmis berbahaya lainnya akan berakhir ke permukaan bumi sehingga sebagian besar bentuk kehidupan selama periode geomagnetic reversal ini akan terkena panas dan radiasi yang menakutkan. Para ilmuwan sudah mengeksplorasi kemungkinan bahwa pembalikan ini juga merupakan salah satu alasan kepunahan sebelumnya di planet Bumi terkena Gamma-ray burst atau ledakan sinar gamma merupakan ledakan energik yang sangat dasyat yang biasanya ditemukan di galaksi yang jauh. Para ilmuwan masih belum jelas tentang asal usul fenomena ini. Namun, beberapa teori menunjukkan bahwa ini adalah hasil tabrakan antara bintang neutron atau lubang ledakan ini sangat berbahaya? Tergantung pada jarak ledakannya dari bumi, ada 2 tipe ledakan sinar gamma yang tidak berbahaya dan yang berbahaya. Yang berbahaya dapat menghancurkan lapisan ozonlapisan atmosper yang melindungi bumi bumi. Sebagian besar ledakan sinar gamma yang telah diamati sejauh ini hanyalah ledakan sinar gamma yang tidak berbahaya, yang tidak memberi kita masalah. Namun, ilmuwan percaya bahwa akan ada ledakan sinar gamma yang kuat, yang hanya terjadi setiap 5 juta tahun Tabrakan antar yang kita tinggali adalah Galaksi Milky Way atau bisa kita sebut Bima Sakti, seperti galaksi lainnya, galaksi kita terus bergerak. Dan bisa menyebabkan sebuah tabrakan dengan hal-hal lain di luar angkasa sana, seperti planet-planet yang belum di ketahui atau bahkan galaksi lain dan hal ini pasti akan antar galaksi umum terjadi selama evolusi galaksi. Selama tabrakan, beberapa bintang pasti akan hancur saat bertabrakan satu sama lain. Hal ini bisa menyebabkan dua galaksi tersebut bergabung, jika keduanya tidak memiliki cukup momentum untuk terus mengikuti jalur perjalanannya setelah tabrakan, keduanya galaksi akan terus saling menghancurkan dan akhirnya ini pasti akan terjadi pada Bima Sakti dengan galaksi tetangga kita Andromeda. Para ilmuwan memperkirakan bahwa hal itu akan terjadi sekitar 4 miliar tahun dan para ahli bahkan sudah memberi julukan bila fenomena ini terjadi dan terciptanya sebuah galaksi baru "Galaksi Milkomeda".Kita sebagai manusia hanya bisa memprediksi, karena tidak akan ada yang tahu, kapan tepatnya hal-hal tersebut akan terjadi. Yang kita bisa hanya berdoa dan merawat bumi, agar hal-hal buruk tidak menimpa bumi kita yang tercinta ini. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
mengapa bumi yang sangat kokoh ini bisa hancur